Goresan pena cerita, berbagi yang nyata

Rabu, 30 September 2020


 















Share:

Monstera, si Janda Bolong yang buat dompet kosong

 

Monstera atau yang dikenal dengan nama Janda Bolong merupakan tanaman yang akhir-akhir ini sangat populer. Pasalnya harga dari tanaman ini tetiba meroket, bahkan ada yang sampai dijual dengan harga 50 juta per daun. Wah, sudah auto-kaya nih para kolektor monstera.


Monstera deliciosa 
(https://verdetribe.com/product/8-monstera-deliciosa/)


Monstera borsigiana
(https://www.gumtree.com.au/s-ad/mile-end/plants/no-frills-monstera-borsigiana/1253396222)

Monstera adansonii
(https://www.etsy.com/listing/798375279/monstera-adansonii-swiss-cheese-live)


Monstera obliqua
(https://id.pinterest.com/pin/11892386502090422/)


Monstera sendiri memiliki jenis yang berbeda-beda. Ada monstera dengan tubuh tanaman lebih tinggi dan daun lebih lebar seperti Monstera deliciosa dan Monstera borsigiana. Ada pula yang bentuk tubuhnya lebih pendek dan daun lebih kecil seperti Monstera adansonii dan Monstera obliqua. Ada pula jenis Monstera dengan daun yang memiliki bercak-bercak putih yang disebut dengan jenis variegata. Meski demikian, ini adalah karakter tanaman Monstera yang telah dibudidayakan dalam pot ya, bukan di alam liar. Sebab, Monstera di alam liar banyak yang memiliki kenampakan fisik yang berbeda dengan hasil budidaya.

Dalam penggolongan tanaman, Monstera dikelompokkan pada:

Kingdom             : Plantae

Divisi                  : Angiospermae

Subdivisi             : Monocotiledonae

Ordo                    : Alismatales

Family                 : Araceae

Subfamili             : Monsteroideae

Genus                   : Monstera

Umumnya daun Monstera berbentuk hati (ovate-cordate) dengan lubang atau sobekan alami di permukaan daunnya.

Di tulisan ini akan kita bahas mengenai perbedaan Monstera adansonii dan Monstera obliqua. Sebab, banyak sekali pertanyaan yang berseliweran di khalayak ramai, bingung membedakan jenis adansonii atau obliqua.

Dilansir dari kanal youtube kolektor tanaman hias langka, Kaylee Ellen, dan informasi-informasi yang penulis terima, ada beberapa perbedaan umum pada tanaman Monstera adansonii dan Monstera obliqua.

1. Tekstur Daun

Tekstur pada Monstera adansonii lebih kasar dan tebal daripada Monstera obliqua yang bertekstur lebih tipis dan halus seperti kertas

2. Ukuran Lubang Daun

Pada Monstera adansonii daun terlihat lebih sempit dan kecil, beda dibanding dengan lubang daun pada Monstera obliqua yang lebih lebar, bahkan ada pula yang mengatakan bahwa Monstera obliqua memiliki komposisi lubang 90% lebih banyak daripada permukaan daun yang terbentuk. Meski demikian ini hanya berlaku pada Monstera obliqua sebaran Peru (Brazil) dan yang ditemukan pada alam liar (bukan hasil budidaya dalam pot).

3. Adanya Stolon

Pada Monstera adansonii tidak didapati stolon atau batang/ sulur yang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Stolon dapat digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif dengan dirundukkan pada tanah agar terbentuk tanaman baru (seperti halnya perbanyakan stolon tanaman strawberi). Stolon ini hanya ditemukan pada tanaman Monstera obliqua.

4. Kecepatan pertumbuhan

Monstera obliqua memiliki pertumbuhan yang sangat lambat, dibandingkan dengan Monstera adansonii. Bahkan dikatakan bahwa tanaman ini hanya akan bertambah tinggi 2 kaki (0,6 meter) selama 5 tahun.

5. Harga

Tentu saja karena Monstera obliqua ini lebih langka tuk ditemukan, harga jualnya lebih tinggi. Pada kanal penjualan ebay tanaman ini dihargai sampai dengan $541.68 atau setara dengan Rp 8.109.545. Lebih mahal dibandingkan Monstera adansonii yang dihargai sekitar $33.52 atau Rp 501.832.

Jadi bagaimana wahai pecinta tanaman hias, mau beli Monstera sekarang atau nanti-nanti saja? Maklum budaya latah warga kita memang sering buat harga barang jadi cepat nanjak. Kalau saya sih mending minta, hehehe

Referensi:

https://www.youtube.com/watch?v=AZ2WUZacxD8

http://balithi.litbang.pertanian.go.id/berita-619-mengenal-klasifikasi-dan-deskripsi-botani-monstera-deliciosa-liemb.html

 

Share:

Kamis, 24 September 2020

PembaTIK Level 3 dan Level 4, Waktunya Berkreasi dan Berbagi



PembaTIK Level 3
Setelah mengikuti diklat PembaTIK level 2 gelombang 30, saya berkesempatan melanjutkan di level lebih tinggi, yaitu level 3. Pelatihan pembaTIK level 3 tersebut dilaksanakan pada tanggal 10 - 26 Agustus 2020 di gelombang ke-16. Dan, materi yang disajikan pada jenjang pembelajaran ini cukup komplek yaitu:


  • Media Pembelajaran Berteknologi Digital
  • Pembuatan Media Video Pembelajaran
  • Pembuatan multimedia/ multimedia interaktif
  • Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK
Sama seperti diklat di level sebelumnya, pada level ini juga kami harus menghadapi kuis-kuis pembelajaran pada setiap modul dan tentunya tugas akhir. Yang agak membedakan memang tugas akhirnya, yaitu karena ada dua pilihan. Pilihan pertama adalah membuat video pembelajaran, dan pilihan kedua adalah membuat media pembelajaran interaktid menggunakan Articulate Storyline (AS3). Saya memilih untuk membuat AS3, karena ini adalah hal baru, saya merasa tertantang untuk dapat menyelesaikannya. Berikut contoh tugas yang telah saya selesaikan, silakan cek di link ini ya:



PembaTIK Level 4
Sama dengan sebelumnya, untuk masuk di pembaTIK level 4 peserta harus lah lolos pada level sebelumnya, yaitu level 3.
Pada pembatik level 4 2020 kegiatan diawali dengan adanya kuliah umum yang dibuka oleh:
1. Mendikbud, Nadiem Makarim, B.A, M.B.A
2. Sesjen Kemendikbud, Prof. Ainun Na’im, Ph.D.
3. Plt. Kapusdatin, Muhammad Hasan Chabibie, M.Si

Dan narasumber yang hebat seperti 
Narasumber kebijakan:
1. Dirjen GTK, Dr. Iwan Syahril, Ph.D.

Narasumber pakar:
1. Materi Public Speaking: Charles Bonar Sirait, S.E., M.M. 
2. Materi Penulisan: Asma Nadia 
3. Materi Sosial Media: Wicaksono (@ndorokakung) 
4. Materi Video Conference: Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA 
5. Materi Motivasi Guru: Butet Manurung

Setelah mengikuti kuliah umum kemudian kami mengikuti bimbingan (coaching) dari tim Pusdatin Kemendikbud, yang dibagi pada masing-masing daerah. Provinsi NTB mendapatkan gelombang ke-5 yaitu pada tanggal 8-10 Oktober 2020.

Adapun kami juga mendapatkan tugas pra-pembelajaran berupa pembuatan Curriculum Vitae, Portofolio dan Esai. Saya membuat CV dan portofolio dalam bentuk video, karena ini akan memudahkan tim juri dalam penilaian, di sisi lain video juga membuat karya kita lebih menarik dan praktis. Esai yang dibuat merupakan isi motivasi dalam mengikuti pembaTIK dan harapan ketika nanti menjadi Duta Rumah Belajar. Maksimal esai adalah 500 kata.

Di dalam modul kelas, peserta diberikan wawasan terbaru dengan pembelajaran modul 13 (penulisan pemanfaatan rumah belajar), modul 14 (strategi berbagi), modul 15 (komunikasi efektif) dan modul 16 (pemanfaatan konferensi video). Seperti pada pelatihan pembaTIK sebelumnya, di sini pun terdapat beberapa refleksi dan kuis di antara modul-modul tersebut.

Tugas akhir pada pembaTIK level 4 adalah membuat blog, vlog dan juga melakukan sosialisasi tatap maya/tatap muka sebanyak 3 kali. Bukan hal yang mudah namun tentu patut diperjuangkan. Menjadi DRB (Duta Rumah Belajar) adalah bonus, prosesnya adalah hal yang paling berharga. 



 

Share:

Rabu, 23 September 2020

PembaTIK Level 2, Level Implementasi



Pada tulisan pertama saya telah menjelaskan mengenai program pembaTIK level 1. Kali ini saya akan meneruskan sharing dengan menuliskan pengalaman saya mengikuti diklat PembaTIK Level 2. Bagaimana prosesnya, berikut cerita saya.

Seperti yang telah dituliskan sebelumnya, PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) merupakan program yang dikeluarkan oleh Pustekkom Kemdikbud sejak 2018. Nah, bagi peserta PembaTIK yang telah lulus di Level 1 (level literasi), maka akan mendapatkan peluang untuk melanjutkan pembelajaran ke level selanjutnya, yaitu PembaTIK Level 2. PembaTIK Level 2 tahun 2020 diselenggarakan selama 29 hari, yaitu 27 hari materi daring dan pengumpulan tugas akhir, serta 2 hari ujian akhir pembelajaran. Pada PembaTIK Level 2 kali ini terdiri atas 30 gelombang kelas, yang dimulai pada 1 Mei 2020 s.d 1 Juli 2020.

Meskipun waktu sangat terbatas, saya bersyukur masih mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan PembaTIK gelombang 30 yang berlangsung pada 1 Juli s.d 29 Juli 2020. Adapun materi yang diajarkan pada level ini adalah mengenai :



- Penerapan Pembelajaran Abad 21 Memanfaatkan Rumah Belajar

- Penerapan Pembelajaran Menggunakan Fitur-Fitur Rumah Belajar

- Pemanfaatn TV Edukasi, Radio Suara Edukasi, dan M-Edukasi dalam Pembelajaran

- Pengelolaan Kelas yang Mengintregasikan TIK dan Lingkungan Belajar



Seperti halnya level 1, PembaTIK Level 2 juga menyediakan modul belajar yang dapat diunduh dan dipelajari secara luring. Begitu pula dengan nilai minimum yang dipatok pada level ini masih tetap sama, yaitu 70. Adapun tugas akhir yang berhasil saya buat (meskipun terdapat kekurangan yang cukup jelas) telah saya unggah di kanal youtube milik saya. Boleh mampir ya teman-teman.





Demikian review singkat saya mengenai diklat guru PembaTIK Level 2. Tidak sulit kok, namun memang butuh keyakinan dan semangat dalam menjalankan dan menyelesaikan tugasnya. Semangat teman-teman... :)

#PembaTIK #Level 2 #Pembatik Level 2

Share:

Jumat, 18 September 2020

Menjadi Peserta PembaTIK Level 1

PembaTIK adalah kependekan dari Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Suatu program yang disediakan oleh Pustekkom Kemdikbud sejak 2018. Program pembaTIK  bertujuan untuk meningkatkan kompetensi TIK guru sesuai standar UNESCO yang terdiri atas 4 level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi dan berbagi (4i levelling). Beberapa manfaat mengikuti diklat PembaTIK yaitu 1) Meningkatkan kemampuan TIK sesuai dengan perkembangan teknologi terkini; 2) Mendapatkan sertifikat pada setiap level dengan skala nasional; dan 3) Berkesempatan menjadi Duta Rumah Belajar (https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id)

Awalnya, saya sendiri kurang mengetahui tentang PembaTIK, hanya mendapat banyak messages di grup diklatsar dari teman-teman sesama guru. Penasaran, maka langsung saja saya buka alamat web simpatik.belajar.kemdikbud.go.id dan tanpa banyak mencari info (maklum, mendengar kata "diklat", PNS biasanya langsung sigap :D) langsung daftar diklat PembaTIK level 1. Ternyata sudah banyak sekali gelombang-gelombang diklat level 1 yang sudah lewat, alhasil saya mendapatkan diklat Level 1 Gelombang 27 dengan tanggal pelaksanaan 7 Juni 2020 s.d 16 Juni 2020, dan tanggal ujian 17 Juni 2020 s.d 18 Juni 2020. Ternyata jumlah peserta yang terdaftar pada gelombang tersebut ada 2001 peserta! Sedikit membuat saya berkecil hati, khawatir tidak bisa menyelesaikan seluruh kegiatan dengan baik. Dengan modal bismillah, saya lanjutkan perjuangan.


PembaTIK level 1 memiliki materi pelatihan :

- Pengenalan Perangkat TIK Dasar

- Internet untuk pembelajaran

- Internet sehat, bijak dan aman

- Aplikasi untuk pembelajaran

Di dalam pembelajaran kita tak hanya diberikan MODUL belajar, namun di sana terdapat video-video penjelasan materi, materi belajar yang bisa diunduh, terdapat kuis pendek dan tanda centang biru (tanda sudah mengikuti) di setiap sub-materi. Jelas ini tujuannya agar peserta benar-benar mengikuti materi-materi yang diberikan.




Selain modul, terdapat pula menu PERKEMBANGAN yang menyajikan progres saya dalam mengikuti pembelajaran ini. Silang warna merah menandakan bahwa tidak ada tugas tersedia dalam sub-materi tersebut, tanda centang biru menandakan bahwa saya sudah menyelesaikan tugas yang diberikan, dan tulisan "belum dikerjakan" warna kuning menandakan bahwa saya belum mengerjakan tugas tersebut.




Terdapat pula menu PENILAIAN yang akan memberikan kita gambaran tentang Nilai Minimum Kelulusan. Nah, kita diwajibkan untuk memperoleh nilai minimum 70 agar lulus dari diklat PembaTIK level 1 ini.

Pada menu ANGGOTA, kita bisa melihat nama, email dan status dari penyelenggara dan peserta diklat.

Lalu yang terakhir pada menu DISKUSI kita bisa memulai suatu percakapan/ diskusi terkait materi diklat ini.

Nah, yang paling penting dalam mengikuti diklat PembaTIK adalah berikan perhatian khusus pada Ujian Kompetensi Akhir. Pastikan kita tidak melewatkan tanggal pelaksanaan ujian, dan review kembali kuis serta modul yang telah dipelajari sebelumnya, insyaAllah pasti teman-teman akan mendapatkan hasil yang optimal.




Jadi tunggu apa lagi? Yuk tingkatkan kompetensi TIK kita dengan bergabung di diklat PembaTIK :)


 

Share:

Portal Rumah Belajar

SMKN 1 Plampang

Mengenai Saya

Foto saya
Pendidik yang mengabdikan dirinya di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan di kabupaten Sumbawa NTB sebagai guru keahlian Agribisnis Tanaman. Merantau dari pulau Jawa, penulis mantap untuk menjadi pembelajar dengan hobi tulis menulis sebab luasnya pengetahuan tak kan habis walau dibagi.